pengumpulan tugas VI

Assalamualaikum wr.wb
            Apa kabar kalian semua? Semoga kalian baik-baik aja ya kalian semua. Ketemu lagi bersama saya Umi Lutfiyani, tidak bosan kan kalian? Saya tau pasti kalian bosan. Semoga tidak yaa :v. Kali ini saya akan membahas tentang rangkuman atau ringkasan tugas menulis saya dari pertama sampai terakhir. Loh kok dibahas lagi? Yaa namanya juga tuntutan tugas, mau tidak mau juga harus dikerjain juga, daripada susah lagi seperti tugas keempat saya yang pasti yang sudah tau saya kenapa, jadi tidak akan saya bahas ada apa saya dengan tugas keempat. Okeh lanjut, kita bahas dari tugas pertama dulu.
            Sebelumnya saya juga penasaran sama mata kuliah Bahasa Visual itu seperti apa rupanya, tapi minggu pertama saya tidak bisa bertemu dengan mata kuliah tersebut karena emang libur tanggal merah, dan minggu kedua saya juga tidak bertemu dengan mata kuliah tersebut karena insiden yang terjadi pada saya kala itu. Sudah cukup basa-basinya, langsung kita bahas tugas-tugasnya.
Okeh pembahasan tugas pertama kali dari bahasa visual tentang pengalaman persepsi manusia yang pertamanya saya juga belum tau apa-apa karena yaa ada suatu insiden yang mengharuskan saya untuk tidak mengikuti mata kuliah ini. Mengingat saya mengerti persepsi dari mata kuliah “filsafat ilmu” di semester 2 yang saya beri contoh dari persepsi tersebut “kenapa api terasa panas? Kenapa es batu terasa dingin? Kenapa daun pandan ketika dicium daunnya harum? Kenapa kalau jatuh itu sakit? Kenapa sehabis olahraga itu capek? Kenapa mendengarkan musik bisa membawa suasana lebih baik? Kenapa warna langit cerah itu biru? Kenapa warna pelangi itu indah? Kenapa rasa gula itu manis? Kenapa rasa kopi itu pahit?”. Makanya saya mencari tau di internet apa sih yang dimaksud dengan persepsi manusia secara mendalam, dan seterusnya, karena saya lupa tentang persepsi secara keseluruhan. Lalu saya tulis di word, dan saya salin di blog saya yang kebetulan sudah saya buat dari kelas satu SMK, daripada mubazir situs mending pake yang lama hahaha, cukup. Dan saya setor tugas saya dikomen, dan punya saya dikomen karena copas, nah disitu saya baru mudeng apa maksud tugasnya, maklum sudah tua saya. Lalu saya ulang lagi tugasnya tentang pengalaman persepsi saya tentang insiden yang saya alami yaitu “cacar dua kali” yang mungkin di lain sisi ada yang berpresepsi kalau “cacar cuma sekali seumur hidup” itu tidak berlaku di saya, makanya saya memasukkan pengalaman saya di tugas pertama ini, dan Alhamdulillah responnya cukup baik.
            Lanjut kedua, kali ini saya sudah masuk kuliah lagi setelah seminggu saya harus istirahat (gak nanya). Dan dikelas saya benar-benar menyimak karena saya mengingat dosa saya karena tidak masuk kala itu. Dan saya mendapat tugas kedua kala itu membahas persepsi tentang musikali puisi. Kan dikasih pilihan 2 musikalisasi puisi nih, dan akhirnya saya memilih satu yaitu musikalisasi puisi karya Chairil Anwar yang berjudul “Doa”. Kenapa saya memilih karya dari Chairil Anwar? Karena saya mengingat bahwa ayah saya adalah penggemar karya-karya beliau. Karena saya tahu dari ketahuannya saya membaca novel fiksi oleh ayah saya, dan langsung ayah saya bertanya” kok kamu tidak membaca bukunya Chairil Anwar? Bapak kan suka baca bukunya Chairil Anwar waktu bapak masih muda dulu”. Langsung saya memilih karya Chkairil Anwar untuk saya persepsikan dari tugas kedua. Dan tugas tersebut juga harus menerapkan salah satu teori Gestalt yang berisi “Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti/memperoleh insight (pemahaman)”. Dan juga disangkutpautkan tentang pengalaman dari saya juga yang saya ambil pengalaman saya tentang perjuangan saya terhadap pendaftaran masuk SMA saya sampai saya menempati posisi yang menjadi titik terendah saya, dan bagaimana saya dengan Tuhan saya kala itu, sudah ya masa lalunya. Dan kesimpulan yang bisa dipetik dari musikalisasi puisi tersebut yaitu “saat senang maupun susah kita harus senantiasa mengingat Tuhan dimana Tuhan yang menciptakan kita. Kita harus yakin dan tidak boleh berpaling dari Tuhan karena Tuhan selalu mendengar doa hamba-Nya, dan Tuhan senantiasa memberikan petunjuk karena Tuhan memberikan ujian sesuai batas hamba-Nya. Kita harus beryukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah memberikan rezekinya masing-masing kepada setiap ummatnya”.
Lanjut ketiga sodara-sodara. Selanjutnya di mata kuliah tersebut ada kuis tentang sejauh mana pemahaman saya tentang persepsi. Jujur, saya kurang mendengar dari soal pertama yang disuruh mendengar lagunya payung teduh yang berjudul “cerita gunung dan laut”, dan akhirnya saya menulis liriknya yang saya dengar samar-samar, karena emang dasarnya saya budek (maklum saya bertempat tinggal dipinggir tol jagorawi, ada proyek lrt, terus deket bandara halim = ngga nanya, okeh). Dan sehabis mata kuliah bahasa visual, akhirnya saya download lagunya untuk mendengar lagunya lebih jelas lewat earphone, dan semakin lama saya sering mendengar lagunya dan menjadi lagu favorit saya juga selain lagu oppa-oppa eonni-eonni, makasih loh pak udah ngenalin saya sama lagunya :v. terus dapat tugas ketiga kala itu yang membahas tentang perswepsi kita terhadap mural-mural yang dilukiskan indah didinding kampus tercinta kita di Unindra yang intinya “kedua mural tersebut kita sebagai masyarakat akan menjadi pro atau menjadi kontra dari berita yang disampaikan dari seorang wartawan atau jurnalis atau reporter melalui media online atau pun offline. Kita sebagai masyarakat juga jangan terlalu terpancing atau terprovokasi dengan berita yang benar-benar sedang hangat dibicarakan. Kalau bisa, kita juga sebagai masyarakat harus menyeleksi berita-berita yang disampaikan oleh media tersebut supaya kita tidak termakan berita-berita bohong yang beredar”.
            Lanjut lagi sodara-sodara tentang tugas keempat yang mengharuskan kita ke lokasi tempat berlombanya para atlet Asian Para Games 2018 untuk mewawancarai pengunjung luar negeri yang menonton Asian Para Games 2018, yang dimana saya ada insiden lagi sehingga saya tidak bisa ikut ke lokasi lomba tersebut. Disini saya memohon maaf karena insiden saya kena diare dan masuk angina sehingga saya minta kerokan sama mama saya dirumah kala itu. Dan alhamdulillahnya ada tugas keempat versi susulan yang mengharuskan saya ke lokasi pameran “bebas batas” yang berlokasi di Museum Galeri Nasional yang dimana terdapat lukisan yang berjudul “Tuli bisa jadi Guru” karya Annisa Anggraini yang dimana lukisan tersebut mengingatkan saya kepada teman tuli saya semenjak saya di SMK yang dimana teman tuli saya sudah sangat berjasa dalam mengajari saya dengan sangat sabar sehingga saya bisa mengerti cara mengammbar proporsi anatomi dengan baik dan benar. Dari lukisan tersebut saya berpresepsi terhadap karya lukisan dari atas tersebut 4 orang yang “tuli” sedang menggunakan bahasa isyarat untuk komunikasi mereka, den mereka bilang “tuli bisa jadi guru” lalu dibawahnya menceritakan tentang seorang guru yang “tuli” sedang mengajar dengan senang bersama murid-muridnya. Karya lukisan tersebut bermakna seseorang yang memiliki keterbatasan yaitu mereka kehilangan sebagian atau seluruh fungsi indera pendengaran mereka tidak membatasi mereka untuk melakukan pekerjaan yang sangat mulia yaitu menjadi seorang guru yang patut dicontoh oleh murid-muridnya. Dan juga terdapat karya-karya dari negeri Sakura yaitu Jepang yang diharuskan berpresepsi menggunakan teori dari Monroe Beardsley (1981), adalah seorang ahli estetika modern di abad ke-20, memaparkan tentang teori estetika yang berpendapat bahwa pada benda seni terdapat tiga nilai estetis yang membuat baik dan indah. Pertama adalah Kesatuan (Unity), di mana suatu karya estetika (seni) tersusun secara baik dalam hal isi, keteraturan dan keserasian dari bentuk, warna, corak, komposisi, dan sebagainya. Yang Kedua adalah Kerumitan (Complexity), di mana menegaskan bahwa suatu karya seni bukanlah karya yang sederhana, karena pasti di dalamnya terdapat suatu pertentangan dari masing-masing unsur dengan berbagai perbedaan yang sangat halus. Kemudian yang terakhir adalah Kesungguhan (Intensity), yang berarti bahwa suatu karya seni adalah sesuatu yang memiliki kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sebagai karya yang kosong misalnya suasana suram  atau gembira, sifat lembut atau kasar, asalkan merupakan  sesuatu yang intensif atau sungguh-sungguh dapat  mengekpresikan suatu emosi. Dari sini saya sangat berterima kasih karena sudah diberikan tugas susulan yang memudahkan saya untuk membayar tugas keempat saya.
            Lanjut yang tugas terakhir yang diharuskan mewawancara satu orang difabel dan satu orang non difabel untuk mengisi form tentang menurut mereka tentang Asian Para Games 2018. Yang dimana salah satunya saya bisa reuni dengan kaka kelas yang dekat dengan saya yang juga berkaum difabel. Dan kaka kelas saya cukup semangat dan antusias dalam mengisi jawaban form tersebut, responnya juga sangatlah baik. Saking senangnya saya lupa ngasih nomer npm saya buat dicantumin di formnya :’). Saya tidak merasa berat untuk mengerjakan tugas ini karena Alhamdulillah saya bersekolah di SMK yang ramah terhadap orang-orang difabel. Jadi saya juga belajar dari SMK tersebut untuk lebih menghargai teman-teman difabel, karena mereka juga mempunyai hak yang sama dengan kita yaitu bersekolah dan berteman dengan satu sama lain. Aduh nostalgia lagi kan saya :’).
Yaa kalau menurut saya cukup untuk membahas rangkuman dari tugas pertama sampai terakhir. Saya juga senang dalam menulis blog, dan disitu saya berpikir kenapa saya tidak menyambi menulis blog pada saat liburan panjang. Itu benar-benar penyesalan saya yang sudah berkali-kali saya lakukan. Dan mungkin menulis blog juga bisa menjadi hobi saya saat ini. Makasih lagi loh pak karena sudah mempertemukan saya sama hobi saya yang sebenarnya. Enak loh menulis blog sambil mendengarkan lagu favorit saya. Dan saya boleh berpesan tidak pak kalau ada kuis yang diharuskan saya mendengar lagu alangkah baiknya ada speakernya gitu pak, supaya memudahkan saya untuk mendengar dengan jelas dan tidak samar-samar.
            Sekian dari tulisan saya, semoga kalian tidak kapok dalam membaca tulisan saya, bila ada kesempatan kita bisa bertemu lagi dalam tulisan berikutnya kalau kalian tidak bosan dengan saya.
Wassalamualaikum wr.wb

Komentar

Postingan Populer