Pengumpulan Tugas Bahasa Visual II


Assalamualaikum wr.wb
Kembali lagi dengan saya Umi Lutfiyani yang akan membahas tentang Interpretasi terhadap puisi menurut persepsi saya,dan keterkaitan saya terhadap puisi tersebut.
Sebelumnya saya akan membahas apa sih yang dimaksud dengan interpretasi?
Pengertian interpretasi menurut KBBI adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu; tafsiran (1998: 157).
Dari pendapat di atas, interpretasi puisi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sebuah puisi, atau lebih mudahnya adalah penafsiran sebuah puisi. Interpretasi puisi penting dilakukan supaya kita dapat memahami pesan dibalik penyusunan sebuah puisi. Pesan itu berupa gagasan atau ide yang disampaikan oleh penulis puisi.
Dan pengertian dari persepsi sudah saya bahas sebelumnya.
Berikut link tentang persepsi :
Puisi yang akan saya bahas kali ini berjudul “Doa” karya Chairil Anwar. Berikut adalah isi dari puisi tersebut :
“Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Cahya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-mu aku mengetuk
Aku tak bisa berpaling”
                Dari judul tersebut, saya akan membahas satu-persatu dari bait-bait puisi diatas menurut persepsi saya.
Dari kata :
“Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu”
Dimaksudkan, seseorang yang sedang merenung tentang kehidupannya, dia masih menyebut Tuhan yang menciptakan bumi beserta isinya. Dan memang seharusnya kita senantiasa mengingat Tuhan jika kita dalam kondisi seperti kutipan kata dari puisi tersebut.
Dilanjut dengan kata :
“Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh”
Maksudnya disini, seseorang dengan hidup susah maupun senang, dia selalu mengingat Tuhan, dan selalu bersyukur atas apa yang Tuhan beri kepadanya. Karena Tuhan sudah memberikan rezeki masing-masing kepada hamba-Nya.
Lalu dilanjut dengan kata :
“Cahya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi”
Dimaksudkan, Cahaya dari Tuhan selalu menerangi dan tetap terlihat terang meskipun cahaya tersebut berada ditempat yang gelap dan sunyi. Karena Tuhan akan selalu memberikan petunjuk kepada hamba-Nya ketika hamba-Nya berada dalam kesulitan.
                Lanjut lagi dengan kata :
“Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk”
Disini digambarkan, seseorang yang mengadu kepada Tuhan kalau dia sedang dalam kesusahan dan posisinya dia saat ini benar-benar berada di titik terendahnya.
                Dilanjut lagi dengan kata :
“Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing”
Digambarkan, seseorang sedang mengadu kalau dia sedang berjuang ditempat yang bukan dari asalnya untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
                Lanjut dengan kata :
” Tuhanku
Di pintu-mu aku mengetuk”
Maksudnya disini, seseorang sedang mengadu kepada Tuhan untuk menyampaikan keluh kesahnya. Yang digambarkan seseorang sebagai tamu yang datang kerumah Tuhan.
                Sampai dengan kata :
“Aku tak bisa berpaling”
Maksudnya, dia tidak akan berpaling dari Tuhan yang sudah menciptakannya disaat dia senang maupun susah.
                Menurut persepsi saya tentang puisi diatas, puisi tersebut menceritakan tentang seseorang yang sedang merenung dan mengadu tentang keluh kesahnya kepada Tuhan. Meskipun dia berada dalam kesulitan, dia masih mengingat Tuhan. Sampai dia berada di negeri yang bukan tempat asalnya, dia tetap mengingat Tuhan. Sampai dia berjanji  tidak akan bisa berpaling dari Tuhan. Karena dia percaya Tuhan selalu mendengar doanya dan akan selalu memberikan pencerahan kepadanya.
                Dan keterkaitan saya terhadap puisi diatas bagaimana?
Oke, saya akan berbagi pengalaman saya sesuai puisi diatas.
                Ketika saya berada di SMP kelas 3 dan saat itu saya sedang menjalani berbagai ujian sebelum UN. Dan waktu itu saya sedang mengikuti try out pertama saya, dan ketika sudah dibagikan hasil try out saya, guru saya hanya bisa menggelengkan kepala karena nilai saya benar-benar rendah dari kelas saya, sampai saya diomeli sama mama saya. Dan akhirnya saya mengadu kepada Tuhan tentang keluh kesah saya dan saya hanya berdoa supaya saya diberikan pencerahan untuk bisa menjawab soal-soal try out selanjutnya. Tak hanya mengadu saja kepada Tuhan, saya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh mengingat bukan hanya ibu saya yang mengomeli saya, tetapi juga wali kelas saya, sampai saya disuruh mengikuti kelas tambahan oleh wali kelas saya. Dan Alhamdulillah sampai UN saya bisa mengerjakan soal-soal UN tersebut dengan lancar, dan saya bersyukur kepada Tuhan karenanya, saya lulus UN SMP.
                Lalu lanjut mendaftar SMA, dimasa itu, saya benar-benar berada dalam titik terendah saya. Saya tidak diterima di SMA dekat rumah karena nilai UN saya tidak mencukupi kriteria nilai SMA tersebut. Saya benar-benar menyalahkan Tuhan, dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Sampai saya mendapat sms dari teman saya yang isinya “ingat mi, Allah selalu mendengar doa hamba-Nya”, saya langsung berdoa supaya saya mendapat petunjuk dari Tuhan. Sampai saya mencoba mendaftar SMK, dimana jurusan yang saya ambil tersisa 3 bangku kosong saja. Dan Alhamdulillah saya diterima di SMK, dan saya benar-benar sangat bersyukur karena Tuhan mendengar doa saya.
                Kesimpulannya adalah saat senang maupun susah kita harus senantiasa mengingat Tuhan dimana Tuhan yang menciptakan kita. Kita harus yakin dan tidak boleh berpaling dari Tuhan karena Tuhan selalu mendengar doa hamba-Nya, dan Tuhan senantiasa memberikan petunjuk karena Tuhan memberikan ujian sesuai batas hamba-Nya. Kita harus beryukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah memberikan rezekinya masing-masing kepada setiap ummatnya.
                Sekian dari saya. Semoga kita bertemu dalam tulisan selanjutnya.
Wassalamualaikum wr.wb

Komentar

Postingan Populer