"Si Biru dan Si Merah"
Kalian sudah tahu gak sih, tentang konflik antara Si Biru dengan Si Merah? Dan siapa yang salah?
Oke, kali ini gue akan jelasin sebisa gue mengenai konflik tersebut. Jadi, kalau misal di tulisan gue ini menimbulkan pro atau kontra, tolong dengan sangat, jangan berkelahi!
Nah, jadi ceritanya begini, konflik antara Si Biru dengan Si Merah terjadi karena perebutan wilayah. Si Biru mengklaim, bahwa tanah Si Merah adalah tanah yang dijanjikan untuk ditempati Si Biru, makanya Si Biru ini mulai menjajah tanah Si Merah, sampai tanah Si Merah ini menipis. Apakah Si Merah diam saja, ketika tanahnya makin lama makin habis? Oh tentu tidak, karena memang sudah dari awal, tanah tersebut memang punya Si Merah, jadi Si Biru itu agak magadir alias tidak tahu diri yaa.
Tapi, karena Si Merah ini aslinya baik, makanya Si Merah ini menyambut kedatangan Si Biru itu dengan sangat baik, karena Si Merah ini merasa iba dengan apa yang terjadi dengan Si Biru itu. Tapi, kok, makin kesini Si Biru makin kurangajar dengan Si Merah? Makanya, tercetuslah konflik yang disebabkan oleh perebutan tanah, karena keduanya sama-sama mengklaim bahwa tanah tersebut itu adalah tanah dari masing-masing kedua belah pihak tersebut.
Selanjutnya, kenapa konflik itu semakin memanas? Karena Si Biru itu tidak hanya melakukan peperangan terhadap Si Merah, tetapi Si Biru melakukan genosida, dengan cara membunuh habis-habisan warga dari Si Merah, yang tentu saja Si Biru sudah melanggar "Hak Asasi Manusia", dan melanggar "Konvensi Genewa" yang di mana, selama peperangan, masing-masing yang terlibat perang tidak boleh menyerang warga sipil, rumah sakit, dan tentara-tentara lemah yang sudah tidak mampu berperang lagi. Jadi, DIMANA LETAK HATI NURANI DARI SI BIRU TERSEBUT?
Kenapa baru banyak banget yang menaikkan konflik tersebut yang di mana konflik tersebut sudah terjadi dari dulu? Karena jaman ini sudah digital, dan berita-berita sudah sangat cepat diakses via internet, jadi untuk orang-orang awam seperti gue salah satunya, jadi lebih tahu, bagaimana kekejaman Si Biru itu untuk melenyapkan Si Merah. Dan akhirnya banyak banget aksi di bebagai negara yang sangat mengecam atas tindakan dari Si Biru tersebut. Dan juga, masih banyak yang denial yang menjual kata "netral", padahal hal tersebut bukan hanya peperangan, tapi sudah ranah genosida, pembunuhan besar-besaran. Netral menurut gue itu ya, adalah tindakan yang di mana elu mengecam peperangan karena sudah menewaskan warga-warga mau warga dari Si Merah atau Si Biru, walaupun korban dari Si Biru lebih sedikit dari Si Merah yang bener-bener bikin hati gue potek sih.
Dari beberapa negara lain dalam hasil konferensi PBB kemarin, ada beberapa negara yang mengambil langkah "abstain". Apakah negara-negara yang memilih abstain akan pro ke Si Biru? Belum tentu, karena pengertian dari abstain itu sendiri sama seperti netral, tidak memihak kepada siapapun, itu lebih ke melindungi warga dari negara tersebut (cari aman intinya). Jadi, negara tersebut ada yang bisa lebih leluasa untuk mau menyumbang ke Si Biru atau Si Merah.
Untuk masalah boikot, lebih baik kenali dulu, boikot itu apa sih? Boikot itu adalah wujud protes dengan cara tidak memakai produk-produk yang menyokong ke arah negatif gitu. Jadi, ada beberapa produk yang pro ke Si Biru, dan jadilah pemboikotan tersebut. Boikot produk itu sendiri lebih mengurangi pembelian produk tersebut, supaya dana yang disalurkan ke Si Biru itu berkurang. Tapi ada beberapa yang bilang kalu mau boikot ya siap-siap aja ke jaman purba, bukan gitu maksudnya bambang!
Untuk sosial media yang kita akses secara gratis, kenapa tidak digunakan untuk membagikan kekejaman Si Biru kepada Si Merah? Kan tujuannya baik kan, untuk meluruskan hal yang sudah melenceng, karena Si Merah seringkali dijadikan bahan fitnah seolah-olah Si Merah yang salah oleh sekutunya Si Biru itu. Untuk teknologi seperti handphone atau laptop dan seterusnya, kan cuma dibeli sekali, tidak tiap bulan beli lagi beli lagi (boros amat jadi orang). Beli lagi pun kalau misal barang-barang elektronik tersebut sudah rusak. Jadi tolong yang beragumen seperti itu, jangan beragumen seperti itu lagi, karena sudah basi!
Jadi, itulah penjelasan gue yang semampu gue untuk coba menjelaskan tentang konflik Si Biru dengan Si Merah itu, jadi ya... BABAI!
Komentar
Posting Komentar