Goresan Nomi #1
Gua cuma mau keluarin uneg-uneg gua selama ini. Dari kehidupan gue, pertemanan gue, asmara gue, hingga karir gue. Rasanya nano-nano kalau gue ceritain mah. Jujur, hidup gua selama ini flat-flat aja sampai sekarang, gak tau karena apa, ya karena gua yang merasakan. Apalagi gue dari kuliah udah punya paham feminisme, yang di mana, gua bener-bener berhati-hati untuk melakukan sesuatu. Sebenernya feminisme tidak melulu soal kebebasan dan kesetaraan gender. Tetapi feminisme yang gua pahami ialah feminisme untuk berempati pada siapa pun yang ada di sekitar gue, tetapi gua lupa untuk berempati sama diri gua sendiri.
Jujur, beberapa bulan di tahun kemarin, gua benar-benar kehilangan jiwa rebel gue. Sampai di mana, gue mempertanyakan pada diri gua sendiri, "Mana gue yang dulu? Gue yang keras, gue yang selalu ikut apa keinginan gue, gue yang gak terlalu memikirkan perasaan orang lain sampai jauh, dan KENAPA GUE HARUS BAPER SAMA SESEORANG?". Iya, gue sempet baper sama seseorang, sampai gua nanya ke salah satu teman gue, "Apa iya, gue yang seorang aromantik masih bisa suka sama seseorang?". Karena jujur, gua cuma sayang sama satu orang. Ia bernama Lee Jihan, dia benar-benar laki-laki terbaik yang pernah gua miliki.
Walau pernah bersama selama dua bulan, dan itu pun kami berdua LDR, dan hanya bisa berinteraksi di Instagram saja, abis itu putus karena gua sama dia mau fokus sama mimpi kita masing-masing. Terutama Jihan sangat ingin menjadi aktor, makanya dia sampai masuk Kuliah Jurusan Teater. Dan gue selalu ngedukung setiap projek-projek aktingnya dia, walau cuma dapat peran kecil. Dan sampai gua tau dia sempat ambil iklan, gua seneng banget, akhirnya dia bersinar juga. Seperti bintang yang sangat terang di langit, ia benar-benar cerah di mata gua, beruntung sekali karena gua sempat bersamanya walau hanya sebentar.
Sampai, gua dapat berita tentangnya, bahwa ia menjadi salah satu orang yang tewas di suatu hari yang sangat kelam. Gua dari sini juga sangat sedih, mengingat kebaikan dia untuk selalu semangatin gua walau hanya sebentar. Apalagi pas gua tau penyebabnya karena ia habis menolong seseorang sampai mengorbankan nyawanya. Sekali lagi, gua benar-benar beruntung bisa bersamanya walau sebentar. Karena Jihan benar-benar orang yang sangat baik, sampai ibunya bercerita soal kebaikannya selama ia hidup. Dan tentunya, gua benar-benar beruntung sempat memilikinya. Gua benar-benar sayang sama Jihan.
Jihan benar-benar mematahkan pemikiran gua, kalau cowok Korea itu brengsek, dan Jihan bisa membuktikannya. Ia benar-benar tampan luar dalam, hatinya sangat putih, seputih salju, ia benar-benar laki-laki yang sangat dirindukan Tuhannya. Sekali lagi, gua beruntung bisa bersamanya. Jihan, aku harap kamu bisa baca ini di sana, karena aku masih sayang sama kamu, aku gak akan melupakanmu lagi. Kesalahanku berpaling sebentar darimu adalah hal yang sangat sia-sia. Sekali lagi, maafkan aku.
Jihan, kalau kamu tau, sekarang aku sudah bekerja kembali, aku benar-benar enjoy sama kerjaan aku sekarang. Jadi, kamu gak perlu mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja di sini. Kamu di sana baik-baik ya! Kalau ada hewan-hewan yang lucu di sana, kamu cerita sama aku ya, lewat mimpi! Aku janji, kalau sudah waktunya, aku pasti akan menyusul kamu, kita first meet up tatap muka, yeayness!
Kamu tau, apa yang aku sesalkan sekarang? Aku dituntut oleh keluargaku untuk menikah segera, dan kamu tau, aku sangat kesal dengan hal itu. Karena, aku masih ingin mengembangkan diriku, dan tentunya aku gak akan berpaling lagi dari kamu. Karena kamu adalah warna-warni dalam hidupku yang abu-abu. Kalau bisa ditukar nyawa, biar aku saja yang mati, kamu jangan, kamu harusnya bisa merintis Projek Aktingmu. Karena yang punya impian itu kamu, bukan aku.
Yang aku sesalkan, scene yang ada kamunya benar-benar dihilangkan, dan kemunculan kamu hanya ada di bagian paling akhir, di bagian mengenang. Dan aku sangat kesal dengan hal itu, karena kamu sudah bekerja sangat keras untuk bisa seperti itu. Tapi mau gimana lagi, sudah terjadi.
Tapi sekarang, aku masih mencoba untuk mengikhlaskan kamu, karena aku gak mau, kamu gak tenang di sana. Makanya aku mencoba untuk explore tempat-tempat yang ada di Jakarta, karena aku sangat suka sekali dengan bangunan-bangunan tua dan barang-barang kuno yang menurutku antik untuk dilihat. Oh iya, kemarin malam, aku melihat bintang yang sangat cerah di langit. Dan aku yakin, pasti bintang itu adalah kamu, sesuai dengan arti nama kamu "orang yang bijak", kamu bersahaja seperti bintang yang sangat cerah di langit malam. Kalau aku lihat bintang itu, aku selalu tersenyum mengingat senyum kamu yang cerah itu.
Terakhir, jika kamu bertemu dengan nenek buyut, tanteku, dan kakakku, tolong sampaikan salamku kepada mereka <3
Komentar
Posting Komentar